Peningkatan Kompetensi Kader Melalui Kelas Kader Lansia di Era Transformasi Layanan Kesehatan Primer dan Kewirausahaan di Wilayah Puskesmas Godong 1 Kabupaten Grobogan

Wahyu Riniasih; Eko Supriyadi; Gigih Kenanga Sari; Fatma Nurmala Ulfa; Mirna Vaul Farokhah

doi:10.58266/jpmb.v4i2.613

Authors

Wahyu Riniasih Universitas An Nuur, Indonesia
Eko Supriyadi Universitas An Nuur, Indonesia
Gigih Kenanga Sari Universitas An Nuur, Indonesia
Fatma Nurmala Ulfa Universitas An Nuur, Indonesia
Mirna Vaul Farokhah Universitas An Nuur, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58266/jpmb.v4i2.613

Keywords:

kader Posyandu, SKILAS, lansia, transformasi kesehatan primer, pemberdayaan masyarakat

Abstract

Transformasi layanan kesehatan primer merupakan salah satu pilar penting dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penguatan kegiatan promotif dan preventif di seluruh siklus kehidupan. Salah satu implementasinya adalah kegiatan Skrining Lansia Sederhana (SKILAS) yang bertujuan meningkatkan deteksi dini penyakit tidak menular dan memperkuat layanan kesehatan berbasis masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Jatilor, wilayah kerja Puskesmas Godong 1 Kabupaten Grobogan, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu dalam pelaksanaan SKILAS. Metode pelaksanaan mencakup enam tahapan, yaitu sosialisasi kegiatan, penyuluhan tentang SKILAS, inisiasi pembentukan kader lansia, pelatihan kader, monitoring dan evaluasi tahap 1, serta monitoring dan evaluasi tahap 2. Evaluasi dilakukan menggunakan pre-test dan post-test serta observasi lapangan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan terhadap kemampuan kader; pengetahuan kategori baik meningkat dari 0% menjadi 91,3%, dan keterampilan terampil meningkat dari 0% menjadi 95,7% setelah pelatihan. Kader juga menunjukkan antusiasme tinggi dan inisiatif dalam mengembangkan Posyandu Lansia serta kegiatan kewirausahaan berbasis kesehatan. Kegiatan ini berkontribusi terhadap implementasi transformasi kesehatan primer, mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-3, serta memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi, puskesmas, dan pemerintah desa dalam upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.

References

Amalia, L., & Makkulawu, A. (2023). Pelatihan kader Posyandu sebagai upaya pencegahan stunting pada balita di Desa Lonuo, Tilongkabila. Jurnal Pengabdian Masyarakat Fakultas. EJurnal Universitas Negeri Gorontalo.

Dewi, & Anisa. (2025). Implementasi SKILAS dan pelatihan kader lansia: pengalaman di Posyandu. Jurnal Kreativitas Pengabdian Masyarakat, 8(5). E-Jurnal Malahayati.

Fitriani, D., & Purwaningtyas, R. (2020). Peningkatan keterampilan kader Posyandu melalui pelatihan pengukuran antropometri pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan, 2(1), 45–52.

Hayati, D. G., & Kamso, S. (2024). Analysis of elderly health status through intrinsic capacity assessment using the Simple Elderly Screening (SKILAS) instrument in the community. Contagion – Jurnal Public Health, 6(1). Jurnal UINSU.

Indriyati, L., Wahyudin, A., & Sulistyowati, E. (2023). Transformasi pelayanan kesehatan primer dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 12(3), 210–220.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Pedoman umum pengelolaan Posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023a). Pedoman transformasi layanan kesehatan primer. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023b). Transformasi layanan primer dalam mendukung pembangunan kesehatan nasional. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023c). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2015 Tahun 2023 tentang implementasi layanan Posyandu terintegrasi. Jakarta: Kemenkes RI.

Kusuma, N. I., et al. (2023). Skrining lansia dan kebutuhan pelayanan kesehatan lansia: studi di jurnal Ahmar Educ. Ahmar Educational Journal of Public Health & Management.

Kusumaratna, R. (2024). Form pertanyaan instrumen SKILAS meliputi kognitif, mobilitas, malnutrisi, penglihatan, pendengaran. Jurnal Kontribusi. jurnal.ciptamediaharmoni.id.

Modul Pelatihan Kader Posyandu (Direktorat Pemberdayaan Masyarakat). (2012). Jakarta: Kementerian Dalam Negeri / Kementerian Kesehatan RI. www.slideshare.net.

Peningkatan kompetensi pengasuh lansia di panti wredha melalui edukasi SKILAS. (2024). Jurnal Kesehatan Mercusuar, 5. e-jurnal.iphorr.com.

Puskesmas Karangpule Dinkes Mataram Kota. (n.d.). Pelatihan 25 kompetensi dasar kader posyandu. Diakses dari situs Puskesmas Karangpule. puskesmas-karangpule.dinkes.mataramkota.go.id.

Ramadhan, M. P., Rahmatika, Q. T., Masfi, A., Dewi, N. K., Suyanto, & Habibulloh, F. N. (2025). Skrining kesehatan pralansia dan lansia berbasis komunitas (CARE) menggunakan instrumen SKILAS. Jurnal Masyarakat Madani Indonesia, 4(3), 307–316. syadani.onlinelibrary.id.

Riniasih, W., & Hapsari, W. (2021). Pengaruh pemberian daun kelor terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi lansia selama masa pandemi Covid-19. Jurnal SMART Keperawatan, 8(2), 101–107.

Sri Rahayu, E., & Puspa Sari, I. (2022). Pelatihan kader Posyandu dalam pengukuran antropometri dan pemantauan tumbuh kembang balita di wilayah pedesaan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia, 4(3), 87–95.

Surtimanah, Sjamsuddin, A., & Pratiwi, N. (2023). Model pelatihan kader kesehatan dalam meningkatkan kemampuan deteksi dini penyakit tidak menular. Jurnal Abdimas Sehat, 5(2), 101–110.

Widarti, S., & Kayanaya, R. (2019). Efektivitas pelatihan kader Posyandu dalam meningkatkan keterampilan pelayanan kesehatan dasar. Jurnal Abdimas Kesehatan, 1(2), 55–62.